Tanggapan atas
pesan yang sedang dibaca bisa dilakukan melalui sarana pengiriman
pesan yang ada di bagian bawah.
PESAN DAN TANGGAPAN :
Nobel Fisika 2005
Oleh : Bambang Widiyatmoko
Rabu, 5 Oktober 2005 (15:15 WIB) dari IP 202.153.239.54
Saya yakin rekan rekan fisikawan Indonesia sudah mengetahui bahwa pemenang hadiah nobel Fisika untuk tahun ini ada 3 orang
http://nobelprize.org/physics/laureates/2005/index.html
Diantara ketiga orang tersebut secara pribadi saya kenal dengan 2 yang terakhir yaitu Prof J.Hall dan Prof Theodor W. Hänsch ketika beliau berkunjung ke Ohtsu Lab Tokyo institute of tech. Disamping diskusi tentu melihat percobaan yang kami lakukan. Konsep yang diusulkan dari pemenang nobel kali ini adalah tentang stabilisasi laser berserta cara pengukurannya. Didalam pengukuran ini lah Optical Frequency Comb Generator yang kami teliti dan produksi menjadi komponen penting. Dan berkat adanya comb generator ini sekarang frekuensi laser dapat diukur langsung dan tidak dengan mengukur panjang gelombangnya seperti selama ini. Dan kami dalam waktu dekat akan mengumumkan produk baru kami optical frequency counter yang dapat mengukur frekuensi laser dalam C-band dan L-Band.
demikian, sekedar informasi
Wassalam
Bambang Widiyatmoko
Pusat penelitian Fisika-LIPI
OPTOCOMB. Inc, Japan
Re: Nobel Fisika 2005
Oleh : Kompas
Jumat, 7 Oktober 2005 (08:31 WIB) dari IP 152.118.24.3
Kompas (Kamis, 06 Oktober 2005)
Penghargaan untuk Penemu Kimia Karbon
Stockholm, Rabu - Warga Perancis Yves Chauvin (74) dan dua warga Amerika Serikat Robert H Grubbs (63) dan Richard R Schrock (60)—memenangi penghargaan Nobel Kimia 2005, Rabu (5/10).
Temuan mereka di bidang kimia karbon, merupakan terobosan yang membuka jalan untuk membuat obat pintar dan plastik yang ramah lingkungan.
Mereka telah mengembangkan kemungkinan yang fantastik. Ini yang ke depan akan dikenal sebagai kimia hijau kata salah satu juri tahun ini.
Karbon adalah salah satu elemen Bumi yang paling serbaguna. Ia bisa berkombinasi dengan oksigen, hidrogen, klorin, juga sulfur, dan menghasilkan berbagai materi yang mengagumkan. Mulai dari jaringan yang hidup, obat, hingga plastik.
Nobel fisika
Sehari sebelumnya, panitia Nobel mengumumkan pemenang penghargaan fisika dan kedokteran. Penerima Nobel Fisika adalah Roy Glauber (80) dan John Hall (71) dari AS dan Theodor Haensch (63) dari Jerman, yang mempelajari cahaya dan mempertajam laser untuk mengukur frekuensi dengan tingkat presisi amat tinggi.
Ketelitian itu amat diperlukan sebagai navigator, terutama untuk teleskop antariksa atau bila suatu saat nanti kita berhasil melakukan perjalanan panjang di antariksa kata salah satu juri.
Menurut Haensch, temuan mereka juga akan mempermudah jalan menuju televisi hologram tiga dimensi. Saya tidak menyangka, bahagia, dan tidak bisa bicara atas Nobel ini, ujarnya.
Sedang Nobel Kedokteran dimenangi Barry Marshall dan Robin Warren dari Australia, penemu Helicobacter pylori. Ini adalah bakteri penyebab tukak lambung dan usus.
Sama seperti penerima Nobel Kimia dan Fisika, para pemenang Nobel Kedokteran ini juga membuka cakrawala baru dalam pengobatan tukak lambung. (AP/AFP/Reuters/nes)