Tanggapan atas
pesan yang sedang dibaca bisa dilakukan melalui sarana pengiriman
pesan yang ada di bagian bawah.
PESAN DAN TANGGAPAN :
Hasil Semifinal Tes Seleksi TOFI
Oleh : TOFI
Rabu, 29 November 2000 (02:30 WIB) dari IP 212.144.32.235
Walaupun negara kita secara umum dalam kondisi tidak menentu, namun tekad Tim
Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) untuk dapat mengukir prestasi di dunia internasional
tampaknya tidak surut sedikitpun.
Baru-baru ini, pelajar-pelajar dari seluruh penjuru Indonesia telah mengikuti tes seleksi
calon TOFI. Dari ribuan pelajar tersaring 26 pelajar potensial yang berhasil meraih nilai
60 ke atas dari nilai sempurna 100 untuk ujian seleksi TOFI. Dari 26 pelajar ini
selanjutnya akan disaring lagi hingga hanya tinggal 5 orang yang berhak untuk berlaga
dalam ajang Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) di Antalya, Turki pada 26 Juni-6
Juli 2001.
Terdapat beberapa catatan menarik untuk disimak seputar ke 26 pelajar tersebut. Skor
tertinggi yakni 95 diraih oleh Rezy Pradipta, pelajar dari SMU Taruna Nusantara. SMU
yang berlokasi di Magelang ini memang termasuk top untuk urusan menelurkan
calon-calon jago fisika. Sebelumnya, Taruna Nusantara beberapa kali berhasil
menempatkan pelajarnya dalam TOFI. Menurut Bapak Yohanes Surya, pembimbing
TOFI, SMU Taruna Nusantara telah memiliki pola yang tepat untuk menempa
siswa-siswanya dalam mempelajari ilmu fisika.
Catatan menarik lainnya, dari 26 pelajar tersebut hanya 6 di antaranya yang berasal dari
DKI Jakarta. Selebihnya berasal dari propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
juga dari Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Bali, bahkan DI Aceh. Selain menarik,
kenyataan ini sangat menggembirakan. Setidaknya ini dapat dijadikan tolak ukur, pelajar
di daerah ternyata masih mampu ikut berkompetisi dalam hal penguasaan sains.
Padahal mengingat ketersediaan sarana dan prasarana untuk mengakses informasi,
pelajar Jakarta seharusnya bisa lebih banyak meloloskan jago-jago fisikanya.
Mencermati daftar nama 26 pelajar itu, pelajar perempuan yang lolos seleksi
diperkirakan hanya satu orang yakni Evelyn dari SMUK I Penabur, Jakarta. Kenyataan
ini cukup menyedihkan dan patut dipertanyakan. Apalagi mengingat alumni-alumni
TOFI juga didominasi pelajar laki-laki. Mungkin perlu dicarikan solusi yang
berdasarkan data empiris mengenai bagaimana meningkatkan kuliatas pelajar
perempuan dalam hal penguasaan ilmu fisika.